Dari Panggung HUT Mimika, Azharya Mandibondibo Bertekad Bawa Budaya Mimika di Kanca Naisonal

Timika, Papuadaily – Azharya Julia Chrysta Mandibondibo merupakan seorang pelajar berusia 14 tahun yang kini duduk di bangku kelas IX di SMP Katolik Unggulan Santa Maria Timika.

Dewasa ini, Azharya yang masih berusia remaja sudah banyak mencicipi kerasnya perkembangan zaman. Ia bahkan berhasil terpilih sebagai Duta Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2025.

banner 325x300

Kini, dirinya berkesempatan membersamai TIFA Creative untuk menyelenggarakan salah satu kegiatan besar di Mimika, yakni peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Mimika ke-29 nanti.

Kepada media ini, Selasa malam, (9/9/2025) Azharya mengaku punya niat mulia memperkenalkan budaya asli tanah Amungsa ke kanca nasional, dimulai dari panggung HUT Mimika.

Menurut Azharya, bagi anak seusia dirinya, tugas ini merupakan tugas yang cukup berat. Namun menurutnya, kesempatan berharga tak bisa dilewatkan begitu saja.

“Ya dengan tanggung jawab yang lumayan berat tetap bahagia saja karena dapat pengalaman baru di usia yang masih belasan tahun,” kata Azharya.

“Kalau untuk HUT Mimika nanti ini paling usaha-usaha yang akan kita lakukan adalah promosi di sosial media masing-masing soal budaya asli Mimika, karena itu jalan yang paling cepat untuk dikenal dunia,” ujarnya menambahkan.

Dengan berbagai dinamika sosial yang telah ia lewati, Azharya menjadi satu dari ribuan anak usia remaja di Kabupaten Mimika yang dapat menginspirasi anak seusianya.

Azharya bertekad memberikan yang terbaik untuk tanah Amungsa melalui rumah besar TIFA Creative. Ia juga berharap, anak-anak seusianya di Kabupaten Mimika kelak mendapat kesempatan yang sama seperti dirinya untuk memberikan kontribusi kepada daerah meski dimulai dari hal-hal kecil.

Sebab, menurutnya tak ada satupun orang di dunia yang terlahir tanpa disertai bakat. Semua orang memiliki bakat namun tak dapat tempat yang tepat untuk mengekspresikannya.

“Maka dari itu teman-teman yang ada di luar sana yang sampai sekarang masih merasa belum dapat menyalurkan bakat-bakatnya, teman-teman bisa menyalurkannya lewat apapun itu. Karena sejujurnya remaja-remaja Papua itu banyak yang keren-keren, mungkin lewat sanggar atau lainnya kita bisa memperkenalkan budaya Papua di mata dunia,” pungkasnya.