News  

Dinas Pendidikan Mimika tegaskan sekolah swasta wajib ikuti standar nasional

Kepala bidang SMA dan SMA/SMK Dinas Pendidikan Mimika, Manto Ginting. (Papuadaily/Crystal)

Timika, Papuadaily – Kasus bullying yang terjadi di salah satu sekolah swasta di Timika menjadi sorotan serius Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika. Insiden itu mendorong pemerintah daerah mempertegas kembali pentingnya peran guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik dan pembentuk karakter.

Kepala Bidang SMA dan SMK Dinas Pendidikan Mimika, Manto Ginting, menegaskan bahwa seluruh sekolah swasta tetap wajib tunduk pada aturan dan standar pendidikan nasional yang diawasi pemerintah.

“Kami dari Dinas Pendidikan harus memastikan mereka melakukan pengajaran dan pendidikan itu yang sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” ujarnya di Timika, Kamis (16/10/2025).

Menurutnya, walau guru-guru di sekolah swasta digaji atau diangkat langsung oleh pihak yayasan, mereka tetap terikat pada regulasi pendidikan nasional. Sanksi terhadap guru memang menjadi ranah internal lembaga, namun jika lembaga pendidikan tidak mematuhi standar layanan yang ditetapkan pemerintah, Dinas Pendidikan akan turun tangan.

“Sanksi terhadap guru menjadi urusan lembaga mereka. Tapi kalau lembaga itu tidak mematuhi standar layanan pendidikan dari pemerintah, maka Dinas Pendidikan akan memberikan teguran atau sanksi langsung kepada lembaga tersebut,” tegasnya.

Manto menyebut, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah-sekolah swasta. Ia menyoroti pentingnya pembentukan karakter anak di lingkungan sekolah.

“Hal ini yang mungkin akan kami evaluasi. Karena peran seorang guru itu kan tidak hanya mengajar tapi juga mendidik. Sehingga hal-hal yang menjadi kebiasaan anak itu, ya itu mereka harus betul-betul perhatikan,” pungkasnya.

Lebih jauh, Manto mengapresiasi kualitas akademik Sekolah Kalam Kudus Timika yang dinilai baik. Namun, ia menekankan perlunya evaluasi di sisi pendidikan karakter dan nilai-nilai moral.

“Saya sangat mengakui bahwa Sekolah Kalam Kudus Timika dari segi akademinya sangat bagus. Tetapi dari segi lain ada pendidikannya. Nah untuk pendidikannya akan dievaluasi. Karena peran seorang guru tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik,” ujarnya.

Ia menambahkan, sekolah berbasis keagamaan seperti Kalam Kudus juga memiliki tanggung jawab moral yang besar dalam menanamkan nilai-nilai Kristiani kepada peserta didik.

“Sehingga yang menjadi tujuh kebiasaan anak itu, mulai dari mereka masuk sampai mereka pulang. Apalagi dia yayasan di bawah Banti Kristus, juga memastikan nilai-nilai Kristiani benar-benar dijalankan dalam kegiatan pendidikan,” pungkasnya.

Sebagai langkah ke depan, Manto menilai penting bagi sekolah-sekolah swasta, terutama yang baru merekrut tenaga pengajar, untuk memberikan pembekalan mengenai karakter dan budaya masyarakat Papua.

Ia berharap, melalui pendekatan yang lebih peka terhadap konteks sosial dan budaya setempat, kasus-kasus yang tidak diinginkan dapat dihindari di masa depan.

“Guru-guru baru perlu diberi pembekalan tentang karakter dan budaya masyarakat Papua. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan terjadi ke depan,” tutupnya.