Timika, Papuadaily – Masyarakat Kabupaten Mimika khususnya di wilayah kota Timika akhirnya bisa menikmati air bersih setelah mega proyek itu melalui perjalanan panjang sejak direncanakan tahun 2012.
Program kolaborasi Pemerintah Kabupaten Mimika dan PT Freeport Indonesia (PTFI) itu baru mulai dikerjakan tahun 2013 dan sempat terseok-seok hingga jaringan perpipaan banyak mengalami kerusakan.
Proyek ini baru mulai menunjukkan keberhasilan setelah perbaikan dan pemasangan kembali jaringan perpipaan, disusul rampungnya pembangunan Water Treatment Project (WTP) Kuala Kencana yang kemudian diserahkan PTFI pada tahun 2023.
Program air bersih ini merupakan salah satu janji kampanye Bupati dan Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob – Emanuel Kemong, serta masuk dalam program 100 hari kerja kepala daerah periode 2025-2030 itu.
Bupati Johannes Rettob bersama wakilnya Emanuel Kemong didampingi Direktur dan EVP Sustainable Development and Community Relation PTFI Claus Wamafma, akhirnya dengan bangga meluncurkan program distribusi air bersih yang berlangsung di SP2, Jalur 5, Sabtu (12/7/2025).
Pemkab Mimika melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bertanggungjawab menyediakan dan membangun jaringan perpipaan hingga ke rumah warga, sementara PTFI pembangunan fasilitas pengolahan air bersih.
Setelah dilakukan beberapa kali uji coba, WTP berkapasitas 200 liter air per detik yang dibangun PTFI di Kuala Kencana dinyatakan siap untuk memasok air bersih kepada warga Kota Timika. Kualitas air disebut memiliki pH 8 dan bebas bakteri sehingga bisa langsung diminum.
Proyek tersebut direalisasikan dengan anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Tahun 2014, Dinas PUPR Kabupaten Mimika melakukan revisi anggaran terhadap proyek air bersih ini sebesar Rp374 miliar lebih.
Kemudian, di tahun 2022 anggaran pun bengkak mencapai lebih dari Rp510 miliar. Dari total tersebut, telah terealisasi pada tahun itu sebesar Rp136 miliar.
Sedangkan, di tahun 2024 pemerintah menganggarkan sekitar lebih dari Rp248 miliar untuk pembangunan proyek air bersih ini. Dan dikucurkan lagi sekitar Rp275 miliar sekian pada tahun 2025 dengan progres telah mencapai 53,98 persen.
Selanjutnya, sisa anggaran yang dibutuhkan di tahun ini untuk proyek air bersih sekitar Rp236 miliar lebih atau sekitar 46,2 persen.
Pada tahun 2024 sebanyak 12.815 titik telah terpasang jaringan pipa. Lalu pada tahun 2025 ini rencananya akan dipasang di 16.597 titik dengan pipa jaringan distribusi dan jaringan infrastruktur pendukung dengan kapasitas bak penampung 90 kubik.
Lalu, dilengkapi dengan pompa elektrik 4×50 kubik per jam, bangunan WTP 430 dengan kapasitas 2×100 kubik per jam, kapasitas bak penampung 2×1.250 kubik per jam, pompa pendorong 2×100 kubik per jam ditambah 1×50 kubik per jam. Ada juga sumber listrik yang dibangun dengan 865 KVH ditambah tenaga genset 4×220 KVH.
Sampai dengan saat ini, sebaran sambungan rumah (SR) yang sudah terpasang dan teraliri sampai dengan Juni 2025 sebanyak 10.835 titik.
Direktur dan EVP Sustainable Development and Community Relation PT. Freeport Indonesia Claus Wamafma mengatakan, dengan air bersih yang akan dinikmati oleh masyarakat Kabupaten Mimika khususnya di wilayah kota tentu akan memberikan dampak yang baik terutama bagi generasi yang akan datang.
Melalui program kolaborasi ini, PTFI berkomitmen mendukung tercapainya masyarakat Mimika yang sehat, maju dan sejahtera.
“Kita perlu mendukung, kita perlu apresiasi sehingga air ini sampai ke rumah-rumah masyarakat ke Kota Timika,” kata Claus.
Selanjutnya, Bupati Mimika Johannes Rettob dalam sambutannya menyampaikan bahwa salahsatu indikator kota yang berkembang adalah air bersih yang mengalir hingga di rumah-rumah dan setiap orang menerima manfaat dari air bersih tersebut.
Johannes mengungkapkan, proyek ini sempat terhenti dan nyaris tidak dilanjutkan lagi selama beberapa tahun, hingga tahun 2022 saat Johannes menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati, anggaran kembali dikucurkan untuk proyek tersebut kembali dikerjakan.
Sementara ini, air akan mengalir ke setiap rumah secara gratis hingga 3 bulan ke depan. Air akan mengalir selama kurang lebih 4 jam per hari, di mana 2 jam pada pagi hari dan 2 jam pada sore hari.
“Pasti masyarakat bilang kenapa tidak full saja satu hari penuh? Betul, ini harapan kita ke depan, sementara ini kita harus pikir untuk pembayaran listrik karena ini semua dijalankan oleh listrik,” kata Johannes.
“Kami sudah hitung-hitung ternyata kalau kita jalankan 24 jam listriknya itu kita APBD Mimika bisa terkuras habis untuk kasih jalan ini. Tapi pelan-pelan kami akan buat bagaimana caranya nanti masyarakat menikmati, kita tidak janji apakah itu gratis atau kita bayar sesuai dengan aturan supaya air bisa mengalir 24 jam,” sambungnya.
Air bersih yang mengalir dari WTP 430 ke rumah-rumah warga ini bisa langsung diminum karena memiliki pH yang netral. Ukuran pH pada air tersebut mencapai angka 8. Artinya, air aman untuk dikonsumsi.
Johannes mengatakan, diharapkan pada akhir tahun ini sambungan rumah yang sudah terpasang bisa mencapai 16.000 titik.
“Pemerintah hadir untuk melayani masyarakat, jangan sampai pemerintah ada tapi air (bersih) saja susah,” tandasnya.
Sementara itu, perwakilan masyarakat Jalur 5, Petrus Imupiyau dalam kesempatan tersebut menyebut, dengan peluncuran ini maka masyarakat bisa merasakan langsung manfaat air bersih dari pemerintah.
Petrus pun menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mimika beserta PTFI atas hal tersebut.
“Bapak Bupati Wakil Bupati dan PTFI terima kasih untuk air bersih,” pungkasnya.