Opini  

Hening di Perut Bumi PTFI: Mengenang Rekan yang Gugur di Job Site dan Doa bagi Upaya Evakuasi Lanjutan

Timika | 22 September 2025

Oleh: Pdt. Jake Merril Ibo
(Pendeta GKI Kalvari Tembagapura Periode 2013-2017)

Kabar duka kembali datang dari tanah Amungsa. Dua karyawan PT Freeport Indonesia ditemukan meninggal dunia setelah terseret dalam peristiwa luncuran material basah di area tambang Grasberg. Kabar ini bukan sekadar statistik, melainkan luka mendalam bagi keluarga, rekan kerja, dan seluruh komunitas yang menggantungkan hidup di kawasan tambang PT. Freeport Indonesia.

banner 325x300

Sebagai seorang pendeta yang pernah melayani jemaat GKI Viadolorosan Ridge Camp dan Kalvari Tembagapura dan turut serta mendampingi para pekerja di area kerja PTFI periode tahun 2013–2017, hati saya terpanggil untuk menyampaikan rasa duka yang paling dalam. Saya mengenal denyut kehidupan para pekerja tambang: kerja keras mereka, pengorbanan mereka, dan kerinduan mereka untuk selalu bisa pulang selamat bertemu keluarga.

Sudah hampir dua minggu, dentuman mesin tambang terhenti dan lorong-lorong Grasberg Block Cave (GBC) sunyi. Penghentian operasi ini bukan sekadar keputusan  manajemen PTFI, melainkan pilihan Nurani, yang memberi ruang penuh bagi setiap upaya pencarian dan evakuasi, agar tak ada nyawa yang terlewat dari perhatian.

Di balik kesunyian itu, ada lima keluarga yang masih menanti dengan harapan yang rapuh, berdoa agar orang-orang yang mereka cintai dapat pulang dengan selamat atau walau hanya untuk dipeluk terakhir kali.

“Saudara-saudara kita yang telah dipanggil pulang meninggalkan pelajaran berharga bagi kita semua bahwa setiap napas adalah anugerah. Kita yang ditinggalkan harus menjaga persaudaraan dan terus saling menguatkan satu sama lain,” ucap ini saya sampaikan dengan hati yang penuh belasungkawa.

Saya mengajak seluruh masyarakat Mimika, keluarga besar PTFI, tokoh-tokoh agama, untuk mengiringi keluarga korban dengan doa dan dukungan nyata. Saat-saat seperti ini bukan hanya tentang berduka, tetapi juga tentang membangun solidaritas.

Kita patut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyelamat dan manajemen PTFI yang telah bekerja siang dan malam, bahkan menghentikan operasi penambangan untuk memberi ruang bagi pencarian dan evakuasi. Tindakan ini adalah bukti bahwa keselamatan manusia harus selalu menjadi prioritas tertinggi dalam seluruh kegiatan operasional perusahaan.

Di tanah yang kaya mineral ini, kita diingatkan bahwa setiap nyawa lebih berharga daripada emas. Kiranya keluarga yang ditinggalkan diberi penghiburan sejati, dan semoga tragedi ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama terhadap keselamatan kerja dan kesejahteraan para pekerja tambang.

Marilah kita terus menaikkan doa dan memberikan dukungan bagi manajemen PTFI, serta seluruh tenaga kerja di area tambang, khususnya tim penyelamat yang tak kenal lelah berjuang mengevakuasi korban lainnya. Kiranya Tuhan yang berkuasa atas alam semesta membuka jalan, mempermudah setiap proses pencarian, dan menjaga keselamatan semua pihak yang terlibat.

Duka kita hari ini adalah doa untuk hari esok yang lebih baik, di mana setiap orang dapat bekerja dengan aman dan pulang dengan selamat ke pelukan keluarga.

Opini adalah pendapat atau gagasan penulis. Keseluruhan tulisan dan atau konten menjadi tanggungjawab penulis.

Editor: Ditinjau oleh: Sevianto Pakiding