News  

Kapolres Mimika: belum ada tersangka dugaan korupsi proyek jembatan Aroanop

Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman

Timika, Papuadaily – Penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Mimika masih mendalami dugaan korupsi proyek jembatan gantung penghubung Kampung Banti-Aroanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman mengatakan pihaknya masih mengumpulkan alat bukti untuk mengungkap dugaan penyelewengan anggaran dalam proyek senilai Rp11,8 miliar itu.

“Jadi kita masih pendalaman dan penyelidikan yaitu pengumpulan alat bukti,” kata Billy di Timika, Selasa (24/6/2025).

Penyidik Tipikor Polres Mimika sejauh ini telah memeriksa enam orang saksi, termasuk Direktur PT Dewi Graha Indah (DGI) Ali Mujiono yang mengerjakan proyek tersebut.

“Belum ada tersangka. Sementara masih saksi semua. Kalau sudah naikkan kasus ini ke tahap penyidikan, nanti kami beritahukan,” ujar Billy.

Ia mengakui proses pengungkapan kasus ini berlangsung lebih lama, mengingat penyelidikan kasus dugaan korupsi berbeda dengan kasus pidana umum.

“Uuntuk penanganan kasus korupsi ini kan berbeda dengan tindak pidana lainya. Kita harus gelar (perkara) dengan instansi terkait, harus ada koordinasi ke BPKP, dengan ahli untuk menghitung kerugian negara,” katanya.

Kendati begitu, Billy menyebut tidak ada target waktu untuk proses penyelidikan dan pihaknya akan berupaya mengumpulkan alat bukti yang diperlukan agar segera menetapkan tersangka.

“Jadi, mohon bersabar karena ini beda penanganan dengan tindak pidana umum lainnya. Ini masih kita dalami, mohon doanya bisa cepat selesai,” pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur PT DGI, Ali Mujiono, mengungkap adanya sejumlah kendala teknis yang membuat proyek jembatan penghubung Banti-Aroanop sempat terhambat hingga menjadi sorotan publik.

Namun Ali mengakui pengerjaan proyek ini telah melanggar prosedur. Di mana pencairan dana telah dilakukan 100 persen pada akhir 2023, sementara progress pengerjaan belum memenuhi target penyelesaian.

Dia mengklaim progress pengerjaan saat ini sebetulnya sudah di atas 50 persen. Seluruh komponen rangka jembatan sudah berada di lokasi, dan menyisahkan pengerjaan satu abutmen (substruktur penopang jembatan).

“Sebetulnya proyek ini bisa dituntaskan dalam waktu satu setengah bulan lagi jika saja tidak menghadapi berbagai rintangan di lapangan,” katanya.