Timika, Papuadaily – Suasana keagamaan dan kebudayaan berpadu dalam kehangatan warga Paguyuban Joyoboyo Mimika, Papua Tengah menyambut 1 Muharram 1447 Hijriyah.
Menyambut tahun baru Islam 2025 ini menjadi momentum bagi Paguyuban Joyoboyo mementaskan wayang kulit sebagai kebudayaan asli Jawa, berlangsung pada Jumat (27/6/2025).
Kaping 22 yang artinya sudah ke-22 tahun, paguyuban ini masih mempertahankan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa.

Sangat mengesankan ketika orang-orang di komunitas tradisional ini masih bertahan untuk belajar dan menjaga warisan budaya mereka.
“Tahun ini kami mengangkat tema “Ayun Ayun Gawe Gumun rukun tekun” yang memiliki makna mendorong semangat untuk konsisten menghadapi kehidupan yang damai,” kata Gogot Wijanarko, Ketua Paguyuban Joyoboyo Mimika.
Menurutnya, wayang kulit menjadi identitas Paguyuban Joyoboyo di Kabupaten Mimika, untuk tetap melestarikan seni yang memiliki nilai tertinggi dari budaya Jawa.
“Hari ini, kami kehadiran dua dalang, salah satunya dalang cilik yang memiliki kemampuan terbaik dan ini menjadi hari yang spesial untuk kita yang hadir di sini,” ujarnya.

Dalang cilik itu mampu mementaskan mayang kulit dengan keterampilannya memainkan tokoh-tokoh wayang dari tangannya yang piawai dan artistik, membuat para penikmat seni terpukau.
Ia berpesan, bagi masyarakat Mimika khususnya generasi Z yang ingin belajar dan mau mengenal seni Jawa, bisa hadir di Paguyuban Joyoboyo.