JAMBI – Puluhan wartawan di Jambi sepakat melakukan boikot terhadap Polda Jambi sebagai bentuk protes atas dugaan penghalangan kerja jurnalistik saat kunjungan Komisi III DPR RI, Jumat (12/9/2025).
Aksi boikot diumumkan seusai para jurnalis menggelar aksi “diam” di halaman Mapolda Jambi, Rabu (17/9/2025). Dalam aksi tersebut, mereka mengenakan pakaian serba hitam, menutup mulut dengan lakban, dan menaburkan bunga di depan gedung kepolisian sebagai simbol duka atas “matinya kebebasan pers”.
Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Jambi, Wendy, menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Kapolda Jambi, Irjen Pol Krisno H Siregar, yang dinilai mengabaikan aksi para wartawan dan belum menyampaikan permintaan maaf atas insiden tersebut.
“Sampai hari ini tidak ada itikad baik dari Kapolda untuk meluruskan persoalan dugaan pelanggaran kebebasan pers maupun memproses hukum pelaku penghalangan liputan,” ujar Wendy.
Nada serupa disampaikan Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Jambi, Irma Tambunan. Ia menegaskan tugas jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi harus dihormati semua pihak, termasuk aparat penegak hukum.
“Penghalangan tugas jurnalistik tidak bisa dibenarkan. Kapolda perlu memastikan seluruh jajaran tidak melakukan pelanggaran serupa,” ujarnya.
Boikot terhadap Polda Jambi ditandai dengan penandatanganan petisi oleh sedikitnya 40 wartawan dari berbagai media lokal dan nasional. Mereka menyatakan aksi ini akan berlangsung sampai ada langkah nyata penyelesaian dari pihak kepolisian.
Berikut tuntutan aksi damai jurnalis pada Kapolda Jambi agar:
- Polisi yang melakukan penghalangan liputan diproses hukum sesuai aturan berlaku
- Kapolda Jambi meminta maaf kepada korban dan publik secara terbuka
- Wakil Ketua dan rombongan Komisi III DPR meminta maaf secara terbuka ke publik
- Meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk memeriksa rombongan Komisi III DPR yang melakukan kunjungan kerja di Polda Jambi.
Insiden penghalangan liputan yang memicu aksi ini dialami tiga jurnalis saat meliput kunjungan Komisi III DPR di Mapolda Jambi pada 12 September lalu. Peristiwa itu terjadi di hadapan Kapolda, sehingga memicu gelombang kecaman dari komunitas pers setempat.
List wartawan yang boikot Polda Jambi
- Suwandi (Kompas.com).
- Aryo Tondang (Kompas.com).
- Kurnia Sandi (Kompas.com).
- Juan Ambarita (Detail.id)
- Iskandar, (Harian Pagi Jambi)
- Maman (Ekspos Jambi)
- Gresi Plasmanto (Liputan6.com)
- Kartika (Jurnalis Hukum)
- Andre Sihite (Wartasiginjai.com)
- Dimas (detik.com)
- Alfito (Jambi Ekspres)
- Ricky (Kilasjambi.com)
- Budi (Jambilife.com).
- Rio (Jambi Ekspres).
- Dayat (Metro Jambi)
- Amri Chan (Headline Sriwijaya)
- Rudi (Adanu)
- Lidiana (Investigasimabes.com)
- Wiradani (Kompas TV)
- Peha (Jambi TV)
- Heri (Jek TV)
- Zulmasmi (MMC)
- Kias TAT (Wartapembaruan)
- Ikatan Wartawan Kota (Iwako) Jambi
- Romi
- Dandi (Mediator)
- Adrian (Inews)
- Anton (Trans7)
- Nanang (Antara)
- Agus (Antara)
- Rudy (JambiTV)
- Kules (MDTV)
- Lili Rambe (Mongabay)
- Suang Sitanggang
- Jo (Amira.id)
- Rifani (TeribunJambi)
- Tuti (TeribunJambi)
- Hafiz (Jambiekpres)
- Ali (jambione)
- Agus Tri (JambiTV)
- Alion (Mediator)