banner 728x250

Ratusan warga Kapiraya mengungsi usai pembakaran rumah dan fasilitas bandara

Kondisi salah satu rumah warga di Kapiraya pasca peristiwa pembakaran. (Foto: Istimewa)

Timika, Papuadaily – Ratusan warga di Distrik Mimika Barat Tengah terpaksa mengungsi setelah peristiwa pembakaran rumah dan fasilitas Bandara Kapiraya pada 24 November 2025.

Kepolisian Resor Mimika mencatat sekitar 600 orang dari 115 Kepala Keluarga (KK) harus meninggalkan tempat tinggal mereka dan bertahan di tenda-tenda darurat.

Informasi ini diperoleh setelah aparat gabungan TNI-Polri dari Polres Mimika bersama personel Brimob Batalyon B Pelopor Polda Papua Tengah dan TNI melakukan patroli sekaligus pendataan terhadap warga yang mengungsi dari Kampung Kapiraya, Wumuka, dan Wakia.

Kasi Humas Polres Mimika, Iptu Hempy Ona, dalam keterangan resminya Minggu (30/11/2025), menjelaskan bahwa patroli tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 29 November 2025.

Dari hasil pemantauan, para pengungsi kini tersebar di tiga lokasi: Dermaga Kapiraya (Logpon), Pantai Wumuka, dan Pantai Uta.

Iptu Hempy merinci jumlah warga terdampak yaitu Kampung Kapiraya 89 KK terdiri dari 319 jiwa, Kampung Wumuka 55 KK, dan Kampung Wakia 19 KK.

“Kemudian untuk kondisi para pengungsi, secara fisik masyarakat dalam kondisi masih sehat, tinggal di dalam tenda-tenda darurat di kawasan pantai,” kata Iptu Hempy Ona.

Namun kondisi lokasi pengungsian dinilai jauh dari layak. “Kondisi lingkungan pengungsian buruk, ditandai dengan sanitasi yang tidak memadai dan keterbatasan pasokan air bersih dan ketersediaan bahan makanan sangat minim,” sambungnya.

Meski demikian, Ia memastikan situasi di seluruh titik pengungsian tetap terkendali. Tidak ditemukan adanya gangguan kamtibmas baik dalam perjalanan warga menuju lokasi maupun di area pengungsian.

Iptu Hempy menegaskan perlunya respons cepat dari pemerintah daerah.

“Diperlukan langkah cepat dan koordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah (Pemkab Mimika), khususnya Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, untuk penanganan segera, terutama dalam distribusi logistik (bahan makanan, air bersih, obat-obatan),” pungkasnya.