Mimika  

Tak ada batas musim hujan dan kemarau, BMKG: Mimika berbeda dari daerah lain

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Timika Aji Supraptaji, Rabu (20/8/2025). Foto: Moh

Timika, Papuadaily – Sampai dengan Agustus 2025, wilayah Kabupaten Mimika masih berada di puncak musim penghujan.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Timika mencatat, dalam 20 tahun terakhir Mimika memiliki faktor lokal yang menyebabkan terjadinya musim penghujan sepanjang tahun.

Berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Timika dalam 20 tahun terakhir, Kabupaten Mimika memiliki faktor lokal yang kuat sehingga terjadi musim penghujan sepanjang tahun.

Kendati demikian, puncak musim penghujan di Kabupaten Mimika terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus.

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Timika, Aji Supraptaji, menerangkan bahwa ini merupakan suatu kondisi yang normal terjadi di Kabupaten Mimika.

“Jadi dapat kami sampaikan terkait klimatologisnya untuk Timika sendiri itu memang sepanjang tahun hujan. Jadi gak ada batas musim kemarau dan hujan, soalnya di atas rata-rata untuk curah hujannya sendiri per bulan itu di atas 300 milimeter untuk normalnya, untuk normalnya sendiri sudah tinggi,” terang Aji, saat ditemui, Selasa, 19 Agustus 2025.

Cuaca di wilayah Kabupaten Mimika kata Aji sangat jauh berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Di daerah lain di Indonesia, untuk membedakan antara musim kemarau dan musim hujan cukup dengan mengamati apabila dalam tiga dasarian terjadi hujan berturut-turut di atas 150 milimeter maka sudah memasuki musim penghujan.

Aji mengatakan, di Mimika bahkan dalam satu tahun pun, puncak musim hujan biasanya dapat bergeser, yakni terjadi pada bulan Juni hingga Juli, atau pada Juli hingga Agustus.

“Kalau sekarang memang lagi puncaknya (musim hujan di bulan Agustus,red),” tutur Aji.

Meski menjadi suatu hal yang normal terjadi di Kabupaten Mimika, namun Aji mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dengan kondisi tersebut.

Terutama, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah rawan banjir. Oleh karena itu, sebagai langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membersihkan saluran pembuangan yang menjadi tempat aliran air.

Sementara itu, kata Aji berdasarkan pantauan BMKG Stasiun Meteorologi Mozes Kilangin Timika bahwa untuk di tahun 2025, kondisi ini masih akan berlangsung hingga awal September.

banner 325x300
banner 468x60