Timika, Papuadaily – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-29. Usia yang dianggap sudah cukup matang bagi sebuah daerah yang terus bergerak di tengah dinamika sosial, kini menjadi momentum penting untuk menatap masa depan yang lebih modern dan adaptif.
Dengan mengusung tema “Transformasi Digital dan Reformasi Birokrasi Sebagai Fondasi Utama Menuju Mimika Smart City,” Pemkab Mimika menegaskan komitmennya untuk membangun tata kelola pemerintahan yang efisien, terbuka, dan berbasis teknologi.
Bupati Mimika, Johannes Rettob, menyampaikan bahwa upaya menuju Smart City bukan hanya sekadar jargon, tetapi langkah nyata dalam mewujudkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan merata.
“Kita ingin agar seluruh pelayanan publik di Kabupaten Mimika menjadi mudah, cepat, transparan dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat, baik yang tinggal di pusat kota, ke pesisir, maupun wilayah pedalaman, dan pelayanan-pelayanan di Mimika kita harapkan semua gratis,“ ungkap Johannes.
Sebagai bagian dari transformasi ini, Pemkab Mimika terus mengembangkan berbagai inisiatif strategis, seperti digitalisasi pelayanan administrasi publik melalui sistem informasi online yang mencakup perizinan terpadu, administrasi kependudukan, hingga pelayanan kesehatan. Selain itu, penerapan E-Government dan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) akan diperluas di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Infrastruktur digital juga menjadi fokus utama. Mimika Command Center (MCC) dan Mimika Center akan dimaksimalkan sebagai pusat kendali informasi dan data, guna meningkatkan responsivitas serta pelayanan masyarakat. Dengan kemajuan teknologi ini, masyarakat dapat melaporkan berbagai keluhan secara langsung kepada pemerintah, kapan saja dan di mana saja.
“Dan pemerintah melalui OPD-OPD langsung harus menindaklanjuti. Apabila masih tanda merah dalam lima hari berarti OPD-nya tidak tindak lanjuti. Dan Bupati dan Wakil tinggal lihat di HP,“ katanya.
Selain digitalisasi, reformasi birokrasi juga menjadi pilar penting dalam visi besar ini. Johannes menekankan pentingnya membentuk ASN yang profesional, bersih, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik.
“Saat ini bukan sekedar program, tetapi kita berusaha untuk memberikan komitmen nyata untuk menghadirkan pemerintahan yang berpihak kepada rakyat,” tegasnya.
Bupati menambahkan, transformasi menuju Mimika Smart City tidak bisa dijalankan oleh pemerintah semata. Diperlukan kolaborasi semua pihak—masyarakat, dunia usaha, dan lembaga sosial—untuk bergerak bersama dalam semangat gotong royong membangun daerah.
Momentum HUT ke-29 ini, kata Johannes, menjadi panggilan bagi seluruh elemen di Mimika untuk memperkuat persatuan, toleransi, dan semangat perubahan menuju Mimika yang lebih cerdas, inklusif, dan berdaya saing.
“Mari jadikan momentum ini sebagai tolak ukur untuk memperkuat semangat gotong royong dalam membangun daerah, menjaga kedamaian, dan bersama-sama menjadi agen perubahan menuju Mimika yang lebih baik,” pungkasnya.