Kabupaten Deiyai terbaik sabet 3 juara Timika Inside Festival of Art

Peserta dari Kabupaten Deiyai sedang berfoto di depan stan dengan mengenakan busana adat. (Foto: dok/Istimewa).

Timika, Papuadaily – Kabupaten Deiyai menjadi satu-satunya peserta yang berhasil mencuri perhatian publik pada perhelatan Timika Inside Festival of Art (TIFA) tahun 2025 yang dilaksanakan di Pelataran Graha Eme Neme Yauware, 22-24 Mei 2025.

Pasalnya, meski jadi pendatang baru, Kabupaten Deiyai berhasil menyabet 3 nominasi sekaligus dalam festival bergengsi di Papua Tengah itu.

Dengan membawa kearifan lokal serta budaya, peserta dari Deiyai mampu membawa pulang nominasi terdiri dari busana adat terbaik sebagai juara I, bazar dan pameran budaya sebagai juara I umum, serta juara II umum kategori lomba Talingkar Cinta (anyam rambut khas Papua).

Ketua UMKM Enamo Kabupaten Deiyai, Elisabeth Helena Aibekob mengaku sangat mengapresiasi event TIFA yang diselenggarakan di Kabupaten Mimika.

Kata dia, dengan adanya TIFA, masyarakat luas pun semakin tahu tentang Kabupaten Deiyai beserta kearifan lokalnya, baik adat istiadat, hingga makanan khas dari daerah itu.

“Di sana kami hadirkan keripik asli dari Deiyai, ada ubi ungu, ada ubi kuning dan ada ubi putih. Jadi ada tiga varian warna dan rasa yang berbeda,” ujar Elisabeth saat diwawancarai melalui sambungan telepon.

“Terus ada jus terong Belanda, buah ini hanya ada di daerah kami Kabupaten Deiyai,” lanjutnya.

Kata Elisabeth, untuk jus terong Belanda sendiri kini menjadi salahsatu minuman olahan yang sudah menjadi produk lokal asal Deiyai dengan nama Jus Emo Buah.

Mereka juga memamerkan olahan terong Belanda lainnya seperti Selai Emo Buah dan Dodol Emo Buah.

“Selama ini kan anak-anak (di Deiyai) beli jasjus yang kemasan-kemasan itu jadi kami buat itu agar menarik minat anak-anak lagi, juga sebagai inovasi,” ujar Elisabeth.

Sedangkan untuk olahan keripik terdiri dari Keripik Nota Ungu, Keripik Nomo, Keripik Nota Ubi Jalar, Keripik Pisang, Wede Jahe, Kunyit, Bawang Dayak hingga Temu Lawak.

Elisabeth mengatakan, pada event TIFA berikutnya, Kabupaten Deiyai akan memperkenalkan lebih banyak lagi makanan khas lokal olahan masyarakat setempat.

Ia juga ingin, kelak event serupa dapat diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Deiyai di daerah tersebut mengingat Deiyai punya salahsatu danau yang konon sangat cantik bernama Danau Tigi, di mana terdapat satu pulau di tengah-tengahnya.

Oleh karena itu, ia pun berharap pemerintah daerah beserta dinas terkait dapat memperhatikan hal tersebut dan dapat menghadirkan satu festival yang dapat meningkatkan kearifan lokal untuk diperkenalkan kepada rakyat Indonesia umumnya dan Papua khususnya.

Penulis: MohEditor: Sevianto