Kebakaran di KM Labobar Diduga Akibat Puntung Rokok, Tetap Berlayar ke Papua

KM Labobar. Foto: Humas Pelni/Antara
KM Labobar. Foto: Humas Pelni/Antara

MANOKWARI – KM Labobar memgalami insiden kebakaran dalam pelayaran dari Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur menuju Pantoloan Provinsi Sulawesi Tengah, pada Jumat (3/11/2023).

Kebakaran yang terjadi di Dek 7 berhasil diatasi kru kapal dengan alat pemadam kebaran di kapal. Pasca kebakaran, KM Labobar tetap melanjutkan pelayaran hingga ke Provinsi Papua Barat dan Papua.

Sebelumnya KM Labobar sandar di Pantoloan pukul 20.30 WITA dan berlayar menuju Bitung Provinsi Sulawesi Utara pukul 22.30 WITA.

Manajer Komunikasi Internal dan Eksternal PT PELNI (Persero) Ditto Pappilanda memastikan KM Labobar tetap melanjutkan pelayarannya sesuai jadwal.

Ada pun rute KM Labobar, dari Bitung kemudian menuju Ternate, lalu masuk ke Provinsi Papua Barat dan Papua diawali Sorong, Manokwari, Nabire, Serui, Jayapura.

“Untuk kepastian jadwal tiba kapal dapat dicek secara berkala melalui aplikasi PELNI Mobile atau kantor cabang,” kata Ditto dilansir Kantor Berita Antara, Sabtu (4/11/2023).

Ditto mengatakan, kebakaran dapat ditangani baik oleh kru kapal dan dipastikan api sudah dipadamkan sepenuhnya serta tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Ia mengungkapkan, kebakaran diduga disebabkan puntung rokok yang dibuang ke dalam tong sampah dan memuat bahan mudah terbakar yaitu styrofoam di dalamnya. Namun, penyebab pasti kebakaran belum dapat disimpulkan dan masih dalam pemeriksaan.

“Akibat insiden tersebut, dua unit sekoci dan empat unit ILR mengalami kerusakan. Untuk nilai kerugian masih belum dapat disebutkan,” ujarnya.