Timika, Papuadaily – Aparat keamanan TNI-Polri dilaporkan terlibat kontak tembak dengan kelompok sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) di kabupaten Puncak, Papua Tengah sejak Selasa hingga Rabu (7/5/2025).
Dua warga atasnama Deris Kogoya (18) tewas dan Jemi Alom Waker (20) luka serius terkena ledakan di kampung Kelanungin, distrik Gome pada Selasa (6/5/2025) pagi. OPM mengklaim keduanya menjadi korban serangan aparat TNI Polri.
“Saya tegaskan dua korban adalah warga sipil, bukan anggota TPNPB-OPM. Kami minta militer Indonesia jangan bunuh orang asli Papua sembarang,” ucap Numbuk Telenggen, pimpinan OPM wilayah Sinak, kabupaten Puncak, Rabu.
OPM menyebut korban tewas akibat serangan udara hingga senjata berat seperti bom mortir. Namun informasi lain dari warga Puncak menyebut tidak ada serangan udara oleh TNI Polri selama kontak tembak berlangsung di wilayah itu.
“Kami tidak melihat ada (serangan) pesawat militer, apalagi bom,” kata seorang warga yang tak ingin identitasnya diungkap di media.
Dari visual yang beredar, korban tampak mengalami luka cukup mengenaskan. Luka serius korban pada bagian dada, lengan kanan dan kaki kanan nyaris putus.
Sementara itu, anggota Koramil 1717/Ilaga Serda Thomas Agustinus Mayor tiba-tiba dibacok orang tak dikenal di pasar tradisional Ilaga pada Selasa siang. Korban menderita luka bacok di bagian lengan dan pinggang.
Rentetan peristiwa ini terjadi di tengah kedatangan Bupati dan Wakil Bupati Puncak Elvis Tabuni – Naftali Akawal yang menggelar syukuran untuk memulai tugas perdananya.
Kontak tembak membuat situasi di wilayah distrik Ilaga dan distrik Gome mencekam. Hingga Rabu malam warga masih mendengar dentuman senjata.
Belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang hingga berita ini diturunkan. Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan belum memberikan keterangan apapun ketika dihubungi redaksi.