Timika, Papuadaily – Serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mimika tahun anggaran 2025 disebut masih sangat rendah hingga menjelang bulan September ini.
Hal ini diungkapkan Bupati Mimika Johannes Rettob dalam apel gabungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lapangan Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (25/8/2025).
Johannes mengatakan, sampai saat ini realisasi keuangan di lingkup Pemerintahan Kabupaten Mimika masih sangat rendah.
Ia menduga hal ini dikarenakan adanya kegiatan-kegiatan fisik di OPD yang belum berjalan, atau bahkan ada yang sudah berjalan namun belum dilakukan pembayaran uang muka.
“Saya sudah buat surat edaran apabila sampai tanggal 31 (Agustus) segera melapor kenapa? apa alasannya? Kalau tidak kita kat pekerjaannya. Jadi mohon segera dilakukan proses-proses yang seharusnya dijalani,” tegas John.
Bupati John akan melakukan pemeriksaan terhadap OPD mana saja yang sengaja memperlambat semua proses tersebut, serta menginventarisir Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) mana saja yang tidak melaksanakan kegiatannya dengan benar.
John mengungkap bahwa bahkan ada kegiatan penunjukan langsung yang nilai kontraknya di bawah satu miliar rupiah tidak kunjung diproses di beberapa OPD.
“Saya dengar ada pejabat-pejabat yang tidak mau melaksanakan pekerjaan-pekerjaan, bahkan ada pekerjaan penunjukan langsung yang di bawah satu miliar juga. Minggu ini saya akan lihat dulu, kalau tidak, pejabatnya harus kita ganti,” tegasnya.
Ia tegaskan bahwa baik dirinya maupun Wakil Bupati Emanuel Kemong tidak aka mengintervensi kegiatan-kegiatan yang ada di OPD. Ia pun berharap agar semua kegiatan dapat segera dilaksanakan.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mimika, Marthen Tappi Malissa menerangkan bahwa serapan ABPD secara keseluruhan sampai dengan Agustus 2025 baru mencapai 30 persen.
“Sekitar satu triliun delapan ratus sekian kalau diuangkan,” ungkap Marthen.
Marthen mengatakan bahwa kendalanya adalah masih banyak pekerjaan fisik yang belum dijalankan oleh OPD terkait.
Meski serapan anggaran yang masih tidak berjalan dengan baik seperti tahun sebelumnya, namun Marthen optimis bahwa dalam tahun ini dapat mencapai 90 persen.
“Targetnya bisa mencapai 90 persen sampai dengan akhir tahun, kalau 100 persen sih tidak,” tutupnya.