News  

Bupati Yahukimo Bantah Bencana Kelaparan Sebabkan Kematian Massal di Amuma

BNPB Siagakan Pesawat Angkut Bantuan

Kemensos menyalurkan bantuan ke tiga distrik di Kabupaten Yahukimo. Foto: Kemensos
Kemensos menyalurkan bantuan ke tiga distrik di Kabupaten Yahukimo. Foto: Kemensos

TIMIKA – Bupati Yahukimo Didimus Yahuli membantah informasi bencana kelaparan yang menyebabkan kematian massal di Distrik Amuma pada Rabu 25 Oktober 2023 lalu.

“Berdasarkan data yang diperoleh oleh tim di lapangan bahwa tidak ada,” kata Didimus dalam siaran pers, Kamis (26/10/2023).

Ia mengatakan, sejak Februari hingga Oktober 2023 jumlah angka kematian di Distrik Amuma sebanyak 22 orang yang terdiri dari 11 orang dewasa termasuk empat lansia dan 11 anak-anak.

Dia juga memastikan angka kematian di Distrik Amuma tidak dilatarbelakangi dari banyak keluhan seperti malaria dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Pemkab Yahukimo, katanya, tidak memungkiri bahwa saat ini di Distrik Amuma sedang mengalami kondisi kekurangan pangan disebabkan kondisi cuaca ekstrem.

“Dan sebagai upaya penanganan awal pemerintah daerah telah mengirimkan beras dan akan menyusul bantuan bahan pokok hingga obat-obatan,” kata dia.

Dengan demikian, dia berharap situasi dan kondisi di Amuma saat ini dapat disampaikan dengan baik sesuai kondisi yang sebenarnya.

“Sehingga tidak berbuntut pada penyampaian informasi yang tidak sesuai dan menyebabkan reaksi berlebihan,” ujarnya.

BNPB Siagakan Pesawat Angkut Bantuan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana tanah longsor dan kekeringan telah berdampak ke 12 kampung di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo.

Pemerintah Indonesia telah melakukan rapat tingkat menteri membahas Penanganan Dampak Bencana Tanah Longsor dan Bencana Kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (25/10/2023.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam paparannya menyatakan, pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan status tanggap darurat bencana mulai 21 Oktober hingga 1 November 2023, ini membuat BNPB dapat mendorong bantuan untuk percepatan bencana di sana.

“Pemkab Yahukimo telah menetapkan status tanggap darurat sehingga BNPB bisa langsung turun memberikan bantuan, kita akan kirimkan logistik dan anggaran yang bisa langsung digunakan pemkab Yahukimo dan masyarakatnya,” kata Suharyanto.

Tidak hanya menyiapkan logistik, BNPB juga akan menyiapkan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan muatan hampir menyentuh 1.500 kg dalam satu kali penerbangan, untuk mempermudah distribusi bantuan hingga ke titik-titik terdampak.

“Kita siapkan beras 20 ton, makanan siap saji 10.000 paket, biskuit portein 10.000 bungkus, tenda pengungsi 5 unit , sembako 1.500 paket, hygiene kits 1.500 paket, solar panel 50 unit, dan anggaran operasional 1 miliar,” ucapnya.

Di Yahukimo, kata dia, selain ghagal panen juga ada bencana longsor yang mengakibatkan 70 rumah masyarakat rusak ringan dan 30 lebih rumah rusak berat. Seperti di daerah lain yang rumah rusak ringan akan dapat bantuan per rumah 15 juta dan rusak berat akan dapat pergantian 60 juta.

“Data rumah rusak ini sifatnya masih belum pasti dan akan diverifikasi terus,” ujarnya.

Suharyanto menegaskan, bantuan ini merupakan dukungan pertama dan tidak menutup kemungkinan akan dikirimkan lagi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lokasi terdampak.

“Ini dukungan awal, kami akan terus koordinasi dengan pemerintah daerah, kira-kira apalagi kebutuhan untuk mendukung masyarakat terdampak,” pungkas Suharyanto.