Timika, Papuadaily – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Mimika melalui pemilihan duta pajak 2025, berupaya meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya pajak bagi pembangunan daerah.
Acara puncak yang berlangsung di kantor Bapenda Kabupaten Mimika, Senin (20/5/2025), mendaulat tiga pemenang duta pajak daerah Kabupaten Mimika 2025.
Pemenang duta pajak Mimika 2025 masing-masing pasangan siswa/siswi Dirk Junior Jonathan Koibur dan Siti Rukmana Anthomina Rumbiak dari SMA Negeri 1 Mimika berhasil menjuarai ajang tersebut.
Kemudian juara kedua, pasangan siswa/siswi Viantro Gibeone Vicentius Wamafma dan Nadine Pricillia Kalalembang dari SMA Kristen Shining Stars Timika. Sedangkan juara ketiga diraih Efraim Agustino William Zoani dan Gracia Syalomita Rante Allo dari SMAS YPPK Tiga Raja Timika.
Seleksi duta pajak Mimika berlangsung ketat, diikuti 24 SMA/SMK se-Kabupaten Mimika. Para peserta mengikuti tes kemampuan akademik dan uji kompetensi sampai tahap final yang memilih tiga pemenang.
Wakil Bupati Mimika Emanual Kemong mengatakan, ini adalah momen penting meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak serta berkomitmen dalam membangun kabupaten Mimika.
“Duta pajak adalah wadah yang efektif untuk menyampaikan pesan penting ke masyarakat bagi kemajuan pembangunan Mimika,” ungkapnya jelas.
Kepala Bapenda Mimika Dwi Cholifah menerangkan, pemenang duta pajak 2025 akan dikontrak selama 1 tahun. Mereka akan bersama Bapenda memberikan sosialisasi generasi muda lewat sarana digitalisasi.
Tidak hanya itu, lanjut Dwi, diharapkan duta pajak 2025 sesuai dengan visi misi bupati dan wakil bupati memberikan sosialisasi mulai dari kampung ke kota terkait kepatuhan wajib pajak.
“Kami akan melakukan sesuai dengan visi dan misi bupati yaitu pembangunan dari kampung ke kota dan kami akan sosialisasi ke pesisir, gunung serta kota yang melibatkan duta pajak,” ujar Dwi.
Dwi menambahkan, pemilihan duta pajak ini adalah yang pertama kali diadakan Bapenda Mimika. Program ini mengikuti perkembangan kota timika yang cukup pesat, sehingga membutuhkan pelayanan yang adaptif.
“Ini kan untuk sosialisasi, sekarang ini generasi Z itu yang paling banyak. Jadi kami undang sekolah-sekolah SMA/SMK semuanya,” pungkasnya.
