Timika, Papuadaily – Situasi darurat melanda Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Warga sipil di sana terpaksa mengibarkan bendera Merah Putih sebagai upaya perlindungan diri dari konflik bersenjata di wilayah itu.
Tindakan ini mencerminkan keputusasaan dan ketakutan mendalam yang dirasakan warga. Mereka berharap simbol negara ini dapat mencegah mereka menjadi sasaran tembak dan menghindari kesalahpahaman diantara kedua pihak yang saling berseteru.
Warga memilih mengamankan diri di tempat yang lebih aman, harus melewati wilayah yang dianggap rawan. Warga membawa Bendera Merah Putih menjadi penanda identitas sipil mereka, guna menghindari risiko menjadi korban salah tembak.
“Bahkan saat mengungsi ke tempat yang dianggap lebih aman, warga tetap membawa atau mengibarkan bendera Merah Putih,” kata seorang warga Puncak, Rabu (28/5/2025).
Sebagian besar warga telah mengungsi ke kompleks Gereja Katolik setempat, namun banyak yang masih terjebak di zona konflik, kesulitan meninggalkan kampung halaman mereka karena situasi keamanan yang terus memburuk.
Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa dalam konflik bersenjata, warga sipil selalu menjadi korban utama. Mereka hidup dalam ketakutan, tanpa perlindungan yang memadai, terjepit di antara dua kekuatan yang bertikai.
Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Kabupaten Puncak, Asker Tabuni, mengonfirmasi pengungsian warga akibat konflik bersenjata dan mengungkapkan keprihatinan terhadap trauma yang dialami warganya.
“Mereka mengalami trauma, dan saya sebagai Kepala Dinas tidak bisa memberikan jaminan makan minum. Saya meminta dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Puncak,” ujar Asker Tabuni, Senin (26/5/2025).
Sementara itu, Pendeta Hansk Wakerwa meminta perhatian khusus dari pemerintah pusat. Ia menekankan bahwa korban konflik bukan merupakan anggota Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM), melainkan warga sipil, khususnya jemaatnya.
“Mereka adalah jemaat saya. Saya mohon Pemerintah RI melihat ini dengan baik dan memberikan perhatian khusus,” harap Pendeta Wakerwa. (Rex)