Keluarga Korban Konflik di Mimika Kesal DPRD dan Pemkab Tak Peduli

Prosesi panah babi oleh pihak bertikai dalam ritual adat perdamaian yang berlangsung di Jalan C. Heatubun, Sabtu (28/12/2024). (Foto: Istimewa)

Timika, Papuadaily – Prosesi adat Patah Panah mewarnai ritual perdamaian antara dua kelompok warga yang bertikai di Jalan C. Heatubun, Mimika, Papua Tengah pada Rabu 25 Desember 2024 lalu.

Prosesi patah panah ini dilakukan langsung secara simbolis oleh Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha disaksikan oleh kedua belah pihak, Sabtu (28/12/2024).

Diawali dengan pembuatan gapura dari bambu yang diikat dengan rotan, prosesi ini dilanjutkan dengan pemanahan babi, dan diakhiri dengan jabat tangan antara perwakilan kedua kelompok.

Puncak ritual perdamaian ditandai dengan penyerahan panah dan busur oleh kedua belah pihak kepada Kapolres untuk selanjutnya dipatahkan.

Tepy Komangal mewakili keluarga korban menyayangkan tidak adanya perhatian apapun dari Pemkab Mimika maupun DPRD Mimika selama konflik saudara berujung jatuhnya korban jiwa.

“Pemda dan DPRD Mimika tidak peduli dengan kami, padahal kami ini warga Mimika. Malah Pemda dan DPRD Kabupaten Puncak yang datang melihat kami serta memberikan dukungan perdamaian, juga aparat keamanan,” ungkap Komangal kesal.

Sementara perwakilan yang bertikai Ricky Dolame mengatakan, dengan dilakukannya prosesi adat ini maka konflik dinyatakan berakhir.

Mereka bersepakat bahwa apabila hal ini terulang kembali maka kedua belah pihak siap untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

“Dengan penyerahan ini maka berakhir konflik dan berdamai, jika ada yang melakukan lagi, maka kami siap diproses hukum,” tutur perwakilan para pihak.

Kapolres Mimika seusai melaksanakan prosesi perdamaian tersebut menyatakan apabila kedua belah pihak mengingkari kesepakatan perdamaian itu maka akan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

“Apabila ada bentrok lagi maka saya tegaskan akan diproses sesuai aturan hukum yang berlaku,” tegas Kapolres.

Setelah prosesi adat, acara ditutup dengan penandatanganan kesepakatan perdamaian oleh kedua pihak yang disaksikan oleh keluarga, aparat TNI Polri serta para tokoh yang hadir.