Timika, Papuadaily – Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Puncak, Papua Tengah menggelar rapat paripurna dengan tiga agenda di antaranya pengambilan sumpah/janji pimpinan DPRK Puncak.
Rapat paripurna yang berlangsung di Timika, Kamis (17/4/2025), menetapkan Thomas Tabuni sebagai Ketua DPRK Puncak dan Negro Wanimbo sebagai Wakil Ketua II DPRK Puncak periode 2024-2025.
Thomas Tabuni dalam sambutan perdananya selaku Ketua DPRK Puncak, menyoroti layanan pendidikan di daerah itu yang menurutnya telah terseok-seok selama 10 tahun terakhir.
“Kami sebagai orang Puncak selama 10 tahun telah gagal menyelenggarakan pendidikan yang baik. Generasi kami benar-benar terlambat,” kata Thomas yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Puncak.
Menurutnya, masa depan Kabupaten Puncak benar-benar bertumpu pada kemajuan pendidikan di wilayah itu.
Karena itu, dia mendukung strategi pembenahan layanan pendidikan oleh pemerintahan yang baru di bawah pimpinan bupati dan wakil bupati Elvis Tabuni – Naftali Akawal.
“Masa depan Puncak hanya dengan kemajuan pendidikan, tidak bisa lagi pakai bakar batu, mina-mina dan waita (perang). Puncak membutuhkan pendidikan yang benar-benar optimal,” tandasnya.
Situasi pendidikan di Puncak, sebut Thomas, sama halnya dengan layanan kesehatan. Gedung-gedung Puskesmas kini kosong hingga sarana prasarana kesehatan lainnya juga tak terpakai.
“Kondisi ini sungguh sangat menyedihkan. DPRD Puncak meminta Dinas Kesehatan lebih selektif dalam penganggaran pembangunan fisik prasarana kesehatan, tidak hanya membuang-buang anggaran negara,” ucapnya.
Adapun diketahui, belakangan layanan pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Puncak terhambat antaralain disebabkan situasi keamanan yang kerap bergejolak.
Situasi ini diperparah kurangnya kepedulian kepala daerah yang disebut sangat jarang berada di tempat untuk melihat kondisi masyarakatnya.
“Di setiap distrik negara menganggarkan dana sampai puluhan miliar, tidak ada pelayanan di sana. Orang sakit justru mengalami kesulitan saat ini,” sebut Thomas.