Timika, Papuadaily – Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk mengusut penyebab meninggalnya YA alias Anis di Jalan SP1, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah pada Kamis (3/10/2024) pagi.
Hal itu disampaikan Yance Boyau yang merupakan kakak YA saat ditemui awak media di depan ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Senin siang.
Yance menyebutkan, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut untuk diusut oleh polisi guna mencari tahu sebab kematian korban.
“Kapolsek Mimika Baru tolong ungkapkan siapa pelakunya, motifnya dibunuh atau Laka Lantas atau seperti apa begitu karena meninggalnya misterius jadi biar kepolisian yang ungkapkan,” kata Yance.
Yance menceritakan, ada sebuah pesan yang dititipkan YA melalui anak ketiga Yance untuk disampaikan kepada dirinya sebelum korban ditemukan sudah tak bernyawa.
Yance menyebut, komunikasi antara YA dengan anak ketiganya itu berlangsung pada Rabu 2 Oktober 2024. Yance mengaku, saat berkomunikasi dengan anak ketiganya, YA dalam kondisi sehat.
“Kasih tau kakak saya (Yance-red) bapak ade (Anis-red) mau mati. Ada firasat (yang dirasakan YA),” bunyi pesan YA.
Sebelumnya, YA ditemukan tergeletak tak bernyawa di tengah Jalan SP1, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah, sekitar pukul 05.00 WIT.
Setelah informasi ini sampai ke pihak Polsek Mimika Baru. Polisi pun merespons ke TKP dan mengevakuasi jasad Anis ke RSUD untuk dilakukan Visum.
Meninggalnya YA sepertinya membawa duka yang amat mendalam bagi pihak keluarga serta orang-orang terdekatnya. Pasalnya, mereka seolah tidak rela dengan kepergiannya.
Hal itu terlihat dari aksi keluarga bersama kerabat dekatnya yang memblokade Jalan Poros Mapurujaya, tepatnya di perempatan SP1-SP4 setelah mendengar kabar kepergian Anis.
Mereka menduga bahwa Anis meninggal karena dibunuh dan bukan karena kecelakaan yang menyebabkan dirinya meregang nyawa.
Mereka pun menuntut agar pelaku segera menyerahkan diri. Bahkan kalau perlu, polisi membawa pelaku ke hadapan mereka.
Namun, aksi yang juga dilakukan dengan bakar ban tersebut berhasil dalam kendali aparat kepolisian yang merespon ke tempat kejadian perkara (TKP).
Diberitakan sebelumnya, terkait kepergian Anis, Kapolsek Mimika Baru (Miru) AKP Jaihot Limbong menegaskan bahwa akan tetap didalami.
Terkait dengan peristiwa tersebut, polisi berjanji akan mengusut tuntas untuk mengungkap musababnya. Polisi pun telah membentuk tim untuk mencari tahu kebenaran perkara itu.