Bocah 6 tahun korban tembak di Intan Jaya dievakuasi ke Timika

Bocah 6 tahun Minus Jegeseni dievakuasi darurat dari Kabupaten Intan Jaya ke Timika

Timika, Papuadaily – Seorang anak berusia 6 tahun, Minus Jegeseni, dievakuasi darurat dari Kabupaten Intan Jaya ke Timika untuk mendapatkan perawatan medis pada Rabu (14/5/2025).

Minus mengalami luka tembak di telinga kiri terkena serpihan peluru ketika kontak tembak berlangsung antara aparat keamanan dan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di kampung Dugusima, Intan Jaya, pada Selasa (13/5/2025) lalu.

Minus didampingi orang tuanya, Amukianus Dagaseni dan seorang mantri, Markus Janambani tiba dengan pesawat Reven Global Transport C-208B/PK-RVO di Bandara Mozes Kilangin Timika. Minus kemudian dibawa ke RSUD Mimika untuk menjalani perawatan.

Adapun kontak tembak di Intan Jaya melibatkan Detasemen 1 Satgas Rajawali 2 dan Satgas Yonif 500/Sikatan dengan kelompok KKB pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker. 

Insiden terjadi saat upaya penindakan KKB oleh pasukan yang tergabung dalam Satgas Habema TNI, berlangsung di Kampung Bambu Kuning, Sugapa Lama, Dugusiga, Eknemba, dan Zanamba pada Rabu.

TNI menyebut sebanyak 18 anggota OPM tewas dalam operasi ini. TNI juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain satu pucuk senjata organik AK-47, satu senjata rakitan, puluhan butir munisi, busur dan anak panah, serta bendera Bintang Kejora dan alat komunikasi.

Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono memastikan seluruh personel TNI dalam kondisi aman dan lengkap. Saat ini pasukan masih disiagakan di sejumlah sektor strategis guna mengantisipasi kemungkinan pergerakan kelompok OPM yang tersisa.

“Kelompok ini diketahui kerap melakukan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, hingga penyerangan terhadap fasilitas umum dan proyek pembangunan,” katanya.

Sementara Kapuspen TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan operasi ini merupakan bagian dari komitmen TNI untuk melindungi rakyat Papua dan mendukung kelangsungan pembangunan.

“TNI hadir bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk melindungi mereka dari kekerasan dan intimidasi yang dilakukan kelompok bersenjata,” ucap Sianturi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

“Operasi ini dilakukan secara terukur, profesional, dan mengutamakan keselamatan warga sipil. Kami tidak akan membiarkan rakyat Papua hidup dalam ketakutan di tanah kelahirannya,” pungkasnya.

Penulis: TerryEditor: Sevianto