Timika, Papuadaily – Wakil Bupati Intan Jaya, Elias Igapa, menekankan pentingnya akurasi informasi terkait pengungsian massal yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya di tengah gejolak keamanan di wilayah itu.
Wabup Igapa meminta seluruh pihak untuk memastikan informasi yang disebarluaskan, baik melalui media sosial maupun jalur lain, sesuai dengan data faktual yang valid.
Pernyataan ini disampaikan menyusul kedatangan pengungsi dari Kampung Mamba dan Zoagama, serta sembilan kampung lainnya. Sebanyak 22 gereja telah menampung para pengungsi di ibu kota Intan Jaya, dan bantuan sosial berupa sembako telah didistribusikan.
Igapa juga meminta dukungan dari ASN, masyarakat, dan para intelektual untuk menghentikan penyebaran informasi yang tidak akurat dan hanya menyebarkan informasi yang jelas dan terverifikasi dari pemerintah daerah.
“Kami, sebagai pemerintah daerah, berkomitmen untuk menangani kasus ini secara tuntas,” tegasnya di Sugapa, Kamis (22/5/2025).
Di samping itu, ia mengingatkan masyarakat yang masih trauma agar tidak salah mengartikan informasi yang beredar, khususnya terkait penegakan hukum.
Pemerintah daerah, lanjut Igapa, terus mengawasi ketersediaan makanan, pakaian, selimut, dan alat tidur bagi para pengungsi.
Joyakim Muzijau, Ketua Tanggap Bencana Darurat, mengatakan hanya 8 pengungsi yang dikirim ke Nabire dan Timika. Dia minta agar bantuan sosial difokuskan pada kebutuhan darurat di Intan Jaya, mengingat masih banyak pengungsi yang berada di hutan dan membutuhkan bantuan pakaian dan tempat penampungan.
Pdt. Yan Weya, mewakili para pengungsi, mengungkapkan kesulitan yang dihadapi akibat penggerebekan yang terjadi dini hari. Mereka kehilangan banyak barang dan membutuhkan bantuan makanan, pakaian, dan tenaga untuk membangun tenda. Keterbatasan tenaga laki-laki, yang sebagian besar berada di kampung, juga menjadi kendala.
Terkait korban jiwa, Pdt. Weya menjelaskan bahwa dari 18 jenazah yang ditemukan, 4 di antaranya merupakan anggota KKB, sementara sisanya warga sipil.
“Keluarga korban meminta bantuan untuk penguburan jenazah yang saat ini masih berada di luar ruangan. Mereka meminta waktu dan bantuan dari pemerintah daerah dan pihak keamanan untuk proses pemakaman yang layak,” imbuhnya.
Wabup Igapa kembali menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menyelesaikan masalah ini dan meminta kerjasama semua pihak dalam menjaga akurasi informasi serta memberikan bantuan yang tepat sasaran kepada para pengungsi. (Terry)