banner 728x250

Bupati Mimika Dorong Kolaborasi Festival Budaya di Kawasan Timur Indonesia

Bupati Mimika, Johannes Rettob menghadiri puncak acara festival pesona meti kei 2025 di Ohoililir Maluku Tenggara. (Papuadaily/ Crystal)

Langgur, Papuadaily – Bupati Mimika, Johannes Rettob, menghadiri Festival Pesona Meti Kei (FPMK) 2025 di Ohoililir, Maluku Tenggara, dengan tujuan mempererat hubungan budaya dan menjajaki potensi kerja sama pariwisata.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati Johannes Rettob hadir bersama Wakil Bupati Mimika, didampingi oleh tim dari TP-PKK, Dekranasda, Pokja Bunda PAUD, serta tim kerja Posyandu Kabupaten Mimika. Kehadiran delegasi ini menunjukkan keseriusan Pemkab Mimika dalam membangun hubungan yang lebih erat dengan Maluku Tenggara.

Dalam sambutannya, Johannes Rettob menyampaikan bahwa kehadirannya memenuhi undangan dari Bupati Maluku Tenggara, namun lebih dari itu, ia menekankan adanya ikatan sejarah yang kuat antara Mimika dan Kei.

“Kami datang ke Kei karena kami merasa memiliki ikatan sejarah yang kuat. Walaupun secara administratif berbeda provinsi, tetapi Mimika dan Kei adalah saudara dekat. Kami tidak boleh melupakan sejarah bahwa masyarakat Kei telah datang dan membangun kehidupan di Mimika sejak tahun 1923,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Festival Pesona Meti Kei menjadi kesempatan emas untuk menyaksikan secara langsung kekayaan budaya dan keindahan alam Kepulauan Kei.

“Kami datang tidak hanya bersama tim, tetapi juga untuk menjajaki peluang kerja sama di bidang pariwisata. Kami berharap hubungan antara Kabupaten Mimika, Kota Tual, dan Kabupaten Maluku Tenggara dapat terus berkembang dalam semangat kerja sama dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan,” imbuhnya.

Johannes Rettob juga mengusulkan agar sejumlah acara besar di kawasan timur Indonesia dapat diintegrasikan menjadi satu rangkaian wisata budaya yang saling terhubung.

“Bayangkan, wisatawan dapat memulai perjalanan dari Mimika untuk menghadiri Festival Bakau, kemudian melanjutkan ke Festival Budaya Asmat, Festival Munara Wampasi di Biak, dan mengakhiri perjalanan di Festival Meti Kei di Maluku Tenggara,” jelasnya.

Untuk memperkaya pengalaman wisatawan, ia menyarankan agar Kota Tual menambahkan acara khasnya sendiri, sehingga tercipta rute budaya dan kuliner Nusantara Timur yang lengkap dan berkesan setiap tahunnya.

Selain itu, Johannes Rettob mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Perhubungan untuk membuka jalur penerbangan dari Bandara Mimika menuju Australia (Darwin dan Cairns).

“Kami telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak di Northern Territory Australia, termasuk kalangan bisnis, untuk membangun kerja sama pariwisata lintas negara,” katanya.

Dengan adanya jalur penerbangan ini, diharapkan wisatawan dari Australia dapat dengan mudah mengunjungi Mimika, Tual, dan Maluku Tenggara, serta menikmati keindahan budaya dan alam yang ditawarkan kawasan ini.