News  

Jika harga terus melambung, Pemkab Mimika datangkan ternak babi dari luar

Bupati Mimika Johannes Rettob (Dok/Papuadaily)

Timika, Papuadaily – Bupati Mimika Johannes Rettob menyoroti harga ternak babi di wilayah itu yang masih melambung tinggi meski wabah African Swine Fever (ASF) atau demam babi Afrika telah berakhir.

Bupati John mengatakan, Mimika saat ini sebenarnya sudah dalam situasi pemulihan (recovery) pasca wabah ASF sempat merebak. Namun, harga ternak babi masih cukup mahal bahkan menembus Rp40 juta per ekor.

banner 325x300

“Kabupaten Mimika sudah dalam kondisi recovery. Tidak ada lagi kasus ternak babi mati akibat virus ini. Tapi kami menemukan fakta bahwa harga babi tetap melambung tinggi, ini tentu sangat memberatkan warga kami,” kata John di Timika, Selasa (6/5/2025).

Jika harga tidak kunjung normal, Pemkab Mimika bakal mendatangkan pasokan ternak babi dari luar daerah untuk menekan disparitas harga lokal. Dengan demikian pedagang lokal bisa lebih bersaing dengan harga yang wajar.

“Saya meminta para pengusaha babi dan pertenak babi menurunkan harga standar. Kalau tidak, kami akan mendatangkan ternak babi dari daerah lain,” ucapnya.

Harga ternak babi yang melambung tinggi telah menyumbang inflasi di Mimika. Harga barang dan kebutuhan pokok lainnya ikut meroket.

Karena itu, Bupati John meminta warga peternak dan pelaku pasar agar bekerjasama menekan harga lebih terjangkau. Di samping itu, pedagang perlu memperhatikan ambang batas penjualan.

“Kita harus mengikuti aturan yang ada dan pedagang juga dapat berperan serta dalam menjaga kestabilan harga demi kesejahteraan bersama,” imbuhnya.