PAPUADAILY — Sebagai bentuk komitmen terhadap kemajuan pendidikan di Tanah Papua, PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan bantuan pendidikan kepada Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) Gereja Kristen Injili (GKI) di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat.
“Dukungan ini merupakan bagian dari komitmen PTFI dalam pendidikan anak-anak Papua. Karena kami percaya pendidikan adalah fondasi pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas,” ujar Direktur dan Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma, dalam keterangan tertulis, Jumat (31/10/2025).
Penyerahan bantuan dilakukan pada puncak perayaan Satu Abad Nubuatan Dominee I.S. Kijne, yang berlangsung di Kawasan Bukit Aitumieri, Kabupaten Teluk Wondama, pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Kepala Kantor Perwakilan PTFI Nabire, Joel Husig, kepada Wakil Ketua I Peringatan Satu Abad Peradaban Pendidikan di Tanah Papua, Bernardus A. Imburi.
Bantuan tersebut mencakup buku pelajaran kurikulum terbaru, komputer, proyektor, perlengkapan dan peraga laboratorium biologi, peralatan olahraga, serta kursi sekolah. Seluruhnya akan disalurkan ke 12 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP di wilayah Wasior.
Menurut Claus, pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam program investasi sosial PTFI, selain bidang kesehatan dan ekonomi kerakyatan. Ia menegaskan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan menjadi kunci agar generasi muda Papua mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.
“PTFI bersyukur dapat berperan dalam pendidikan anak-anak Papua. Kami juga sangat menghargai semangat kolaborasi antara PTFI, pemerintah, gereja, dan masyarakat untuk membangun masa depan Papua yang lebih baik,” tutur Claus.
Apresiasi juga datang dari Wakil Ketua I Peringatan Satu Abad Pendidikan di Tanah Papua, Bernardus A. Imburi, yang menyebut dukungan PTFI sebagai bagian penting dalam tonggak sejarah pendidikan di Papua.
“Satu abad pendidikan di Tanah Papua adalah sebuah tonggak penting. Kami bersyukur atas kontribusi nyata dari PTFI yang sangat mendukung pendidikan melalui gereja, dalam membangun generasi Papua yang cerdas dan berkarakter,” kata Bernardus.
Bernardus menambahkan, peringatan 100 tahun pendidikan di Tanah Papua menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang transformasi pendidikan yang dimulai sejak 25 Oktober 1925. Ribuan peserta dari unsur pemerintah, gereja, dan masyarakat hadir dalam perayaan tersebut, menandai semangat kebangkitan baru dalam dunia pendidikan di Bumi Cenderawasih.








